
CHERIA | Australia semakin gencar menarik perhatian para traveler, termasuk wisatawan Muslim asal Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui Tourism Australia yang bekerja sama dengan berbagai agen perjalanan resmi, salah satunya adalah Cheria Holiday. Targetnya jelas: mengajak ribuan wisatawan Indonesia untuk menikmati liburan di Negeri Kanguru.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, konsorsium agen perjalanan menyediakan beragam paket wisata dan itinerary yang ramah Muslim di sejumlah destinasi favorit di Australia. Berdasarkan data dari Travel Daily Media, pada tahun 2023, Australia menerima kunjungan 213.000 wisatawan Indonesia yang menghabiskan A$1,1 miliar, meningkat 26% dibandingkan tahun 2019.
Untuk mendukung tren ini, beberapa kota besar di Australia mempercantik infrastruktur wisata halal, termasuk renovasi tempat ibadah dan menambah restoran bersertifikat halal.
Populasi Muslim di Australia Meningkat
Menurut sensus 2021, sekitar 3,2% populasi Australia atau 813.392 orang mengidentifikasi sebagai Muslim, naik dari 1,7% pada periode 2016–2021. Hal ini menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di Australia.
Menurut Agitya Nuraini, Country Manager Tourism Australia untuk Indonesia, Indonesia adalah salah satu dari lima pasar utama yang menjadi fokus pemulihan pariwisata Australia sejak 2019.
“Wisatawan Indonesia merupakan segmen besar bagi kami. Sekitar 80% kelas menengah di Indonesia adalah Muslim, dengan pendapatan yang memungkinkan mereka untuk bepergian. Mereka juga memiliki keinginan besar untuk mencari pengalaman budaya autentik di Australia,” ungkap Agitya.
Destinasi Favorit Wisatawan Muslim
Australia menawarkan banyak destinasi menarik bagi wisatawan Muslim, seperti:
- Taman Nasional Blue Mountains, yang masuk dalam warisan budaya UNESCO.
- Puffing Billy Railway, kereta uap ikonik di Melbourne.
- Sovereign Hill Ballarat, tempat merasakan suasana demam emas Australia.
- Pelabuhan Sydney, dengan pemandangan yang memukau.
- Kuliner halal di 47 restoran bersertifikat halal di Melbourne.
- Beribadah di Masjid Adelaide, yang berdiri sejak 1888.
Kolaborasi Tourism Australia dan Cheria Holiday
Sinergi pengembangan wisata halal ini mendapat sambutan positif dari Cheriatna, CEO Cheria Holiday. Sejak berdiri pada 2012, Cheria Holiday telah menjadi salah satu operator tur yang konsisten mengembangkan wisata halal.
“Sekarang ini, Australia makin serius menyajikan destinasi ramah Muslim. Masjid bertambah banyak, restoran halal juga semakin ramai. Jadi wisatawan bisa tetap menjalankan ibadah dengan nyaman selama liburan,” jelas Cheriatna di Jakarta.
Melalui kolaborasi bersama Tourism Australia, Cheria Holiday optimis dapat terus memperluas destinasi wisata halal ke berbagai negara.
“Alhamdulillah, inovasi Business to Government (B2G) ini menjadi langkah strategis kami. Dengan ekonomi yang mulai pulih pascapandemi, kami yakin semakin banyak masyarakat Indonesia yang ingin mencoba pengalaman wisata halal di luar negeri,” ujar Cheriatna, yang sebelumnya juga sukses mempromosikan wisata halal ke Eropa.[]