CHERIA | Presiden Joko Widodo memutuskan untuk membentuk dana pariwisata atau Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF) yang akan ditujukan untuk menunjang penyelenggaraan acara/event, promosi pariwisata, dan branding pariwisata dalam negeri secara global.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan, pemerintah akan merampungkan regulasi pembentukan dana pariwisata pada Agustus tahun ini dengan dana kelolaan awal mencapai Rp 2 triliun.
“Baru saja rapat memutuskan atas arahan Bapak Presiden yaitu Indonesia Quality Tourism Fund akan dibentuk dan di bulan Agustus dirampungkan dari segi regulasi, dengan dana awal kelolaan dalam bentuk dana abadi sekitar Rp 2 triliun,” kata Sandiaga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/7/2024).
Sandiaga menuturkan, dana abadi tersebut akan dialokasikan di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.
Menurut rencana, dana itu akan dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yaitu Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Realisasi Anggaran Pemda Baru 64 Persen Artikel Kompas.id Nantinya, dana hasil kelolaan akan digunakan untuk mendanai event-event yang memiliki kriteria mampu mengangkat ekonomi, menggerakkan wisatawan, dan memiliki aspek keberlanjutan.
“Jadi tidak ada pembebanan ke wisatawan, itu perlu digarisbawahi. (Dana Rp 2 triliun) itu bukan dana yang dikelola oleh kementerian, tapi dana yang dikelola oleh BPDLH,” ujar Sandiaga.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, event-event yang bisa didanai adalah event yang mendapatkan arahan langsung dari presiden.
Oleh karena itu, rencana penggunaan dana tersebut perlu diajukan terlebih dahulu kepada presiden yang akan menentukan event mana saja yang perlu mendapat pendanaan. Sandiaga menyebutkan, event yang mendapat pendanaan adalah event yang ramah lingkungan, berkualitas baik, berdampak ekonomi, membantu pergerakan wisatawan, serta mengangkat nation branding Indonesia.
“Pembeda daripada event-event kita adalah event yang green, yang memiliki emisi karbon yang sangat rendah, pengelolaan sampah yang sangat baik, seperti yang kita beri case, studi kasus di konser yang kita lakukan, itu menjadi acuan,” kata dia.[]