CHERIA | Cheriatna identik dengan wisata halal. Pendiri Cheria Holiday ini merupakan pelopor wisata halal dunia. Cheria Holiday berhasil menemukan ceruk pasar (captive market) di dunia travel dan memposisikan diri sebagai penyedia wisata halal.
Istilah wisata halal merujuk pada pemenuhan beberapa kriteria seperti mudahnya menemukan masjid atau musholla, mengetahui waktu sholat, mendapatkan makanan halal, adanya air bersih untuk berwudhu dan petunjuk arah kiblat, serta tidak adanya minuman beralkohol dan aktivitas nonhalal.
Dengan pemenuhan kriteria tersebut wisatawan muslim akan merasa nyaman berwisata, sambil tetap dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim seperti sholat lima waktu, membaca Al Quran, menyantap makanan dan minuman yang halal serta tidak melakukan aktivitas yang negatif.
Inti dari wisata halal, terang Cheriatna, adalah wisatawan tetap dapat menikmati perjalanan wisata yang menyenangkan dan berkesan dengan memperhatikan syariat Islam. Jadi, kita gak hanya dapetin liburan yang menyenangkan di dunia tapi juga bekal berupa pahala di akhirat.
Bagi Cheriatna, wisata halal merupakan konsep pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan data World Bank, jumlah populasi muslim di dunia diperkirakan akan mencapai sekitar 26,5% pada tahun 2030 dan pada 2070 akan meningkat mencapai 35%. Dan populasi anak-anak muda milenial pada saat itupun turut meningkat sekitar 73%.
Usia muda yang produktif, biasa dikaitkan dengan petualangan, senang menjelajah, dan memiliki rasa kepo, keingintahuan yang tinggi di kalangan generasi milenial seperti kamu ini ya Gaaees!
“Kalangan milenial merupakan pelanggan penting, dan berperan strategis di bisnis wisata halal. Karena mereka menjadi faktor penentu untuk membujuk, menyakinkan ayah dan bunda, papa dan mamanya, untuk melakukan perjalanan wisata, liburan bareng keluarga, dan lainnya. Banyak juga di antara mereka yang berwisata bersama peer group nya, mengajak teman-temannya. Mereka menjadi influencer, saling mempengaruhi yang satu dan lainnya,” ungkap Cheriatna yang ditemui PariwisataIndonesia.id di kantor Cheria Holiday, belum lama ini, Senin (23/12/2019).
Pasar Wisata Halal Potensial
Pengeluaran wisatawan muslim diperkirakan akan mencapai 200 miliar dolar pada tahun depan atau 2020 ini. Karena itu, wajar aja hampir seluruh negara di dunia menjadikan wisatawan muslim sebagai target pasar.
Terbukti, trend wisata halal kini sudah mendunia di berbagai negara. Termasuk di negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim, seperti Jepang, Korea, China, beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Perancis, dan lainnya.
Pertumbuhan pariwisata halal akan meningkat pesat dibandingkan jenis pariwisata lainnya dan menjadi sebuah bisnis yang besar dalam jangka waktu yang panjang dengan pendapatan maksimum.
Ria Ricis salah seorang selegram yang pernah mengikuti perjalanan wisata halal Cheria Holiday. Sumber foto : instagram
Ini tentu menjadi pasar yang potensial dan prospektif bagi setiap pebisnis. Cheriatna dengan Cheria Holiday bisa menggarap pasar ini dengan baik dan menjalankan semangat berbisnis sambil berdakwah.
Dari Keluarga Sederhana Raih Kesuksesan
Cheriatna gak punya latar belakang keluarga yang berbisnis travel. Dia anak seorang petani. “Kehidupan keluarga saya terbilang sederhana. Ayah adalah seorang petani bunga yang menjual kembang-kembangnya di pasar kembang di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat,” kata Cheriatna.
Dia terbiasa bangun sebelum subuh untuk membantu ayahnya membereskan barang dagangannya itu. Rutinitas dilakukan setiap hari dengan hati riang dan senang. Cheriatna mengaku terbiasa membangun positive feeling. Dan ternyata The Power of Positive Thinking itu mengantarkannya pada kesuksesan.
Pada tahun 1998 Cheriatna mendapat kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman di Jepang selama delapan bulan dalam program Noogyou Kenshuu. Dalam program itu, dia belajar dengan metode Jepang yang keras dan disiplin tinggi.
Di Jepang, selain belajar mengenai budidaya tanaman, ada nilai-nilai yang menginspirasi yang menjadi momentum terpenting Cheriatna dan memengaruhi jalan hidupnya ke depan, terutama terkait bisnis wisata halal yang digelutinya hingga saat ini.
“Bisnis wisata halal akhirnya menjadi passion saya di masa depan,” kata Cheriatna.
Dia bersyukur atas kemurahan Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Setelah Jepang, Cheriatna traveling ke negeri-negeri yang lain seperti Malaysia, Singapura, China, Korea, Afrika, Eropa, dan lainnya, yang menguatkan tekadnya untuk memiliki bisnis wisata.
“Dari hobi saya jalan-jalan ini, saya ingin memberangkatkan para wisatawan secara halal agar bisa menikmati pesona Indonesia dan dunia yang eksotis dan penuh warna. Menyaksikan pemandangan yang indah, budaya yang unik, dan oleh-oleh yang khas. Rekreasi dan refreshing halal dalam keberkahan,” kata Cheriatna.
Selanjutnya, wisata halal bisa menjadi rekomendasi wisata yang menyenangkan untuk liburan bersama keluarga tercinta. Pada wisata halal, objek yang dapat dikunjungi tidak terbatas pada makam dan atau masjid saja. Para wisatawan dapat mengunjungi objek-objek wisata lainnya yang berhubungan dengan keindahan alam, seni pertunjukkan, ataupun bangunan unik dan menarik tertentu.
Daerah yang dapat didatangi saat berwisata halal pun tidak hanya daerah dengan mayoritas penduduk muslim, tetapi juga daerah dengan mayoritas penduduk non muslim.
Bila kamu ingin berwisata ke daerah-daerah di Indonesia dengan mayoritas warga non muslim seperti Bali dan Manado, kamu juga dapat melakukannya karena di sana penyediaan sarana prasarana untuk berwisata halal sudah baik.
Atau mungkin kamu dan keluarga berniat melakukan perjalanan wisata ke luar negeri seperti Perancis, Jepang, atau Korea? Kamu gak perlu khawatir karena wisata halal akan menjamin kehalalan perjalanan wisata kamu./Ek.LP
Happy Holiday Gaaees!
Tulisan di atas sudah tayang di website pariwisataindonesia.id
