CHERIA | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pusat keberlanjutan pariwisata dengan konsep pariwisata hijau (green tourism).
“Kita harapkan akan berkurang jumlah sampah yang harus dibawa karena itu nanti akan ada jejak karbonnya. Alangkah baiknya kita miliki pariwisata yang berkonsep blue, green and circular economy,” ujar Sandiaga, dikutip dari Antara, Senin (3/6/2024).
Sandiaga juga menginginkan agar konsep ekonomi sirkular (economy circular) dapat diterapkan di Labuan Bajo. Misalnya di Bali hampir 100 persen botol plastik merupakan hasil daur ulang.
“Jadi kalau kita bisa mampu menghadirkan konsep circular economy ini kita tidak harus melihat bahwa pariwisata itu anti plastik, bukan, tapi justru bagaimana kita mendaur ulang plastik ini dalam sebuah konsep circular economy atau ekonomi yang sirkular,” tuturnya.
Sandiaga juga mengapresiasi acara kampanye “100% Murni, 100% Petualangan Indonesia” yang digelar di Labuan Bajo. Menurutnya, Labuan Bajo menjadi prioritas karena belum memiliki fasilitas untuk melakukan daur ulang sampah.
Pentingnya pariwisata berkelanjutan
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga menegaskan, pariwisata di Indonesia diarahkan menuju pariwisata regeneratif. Hal ini demi terciptanya pengelolaan berkelanjutan yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
“Green tourism saja tidak cukup, kita arahkan menuju pariwisata regeneratif sehingga tidak saja berwisata yang meminimalkan penggunaan karbon, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan serta generasi mendatang,” kata Sandiaga dalam acara kampanye “100% Murni, 100% Petualangan Indonesia” yang digelar di Labuan Bajo.
Pariwisata regeneratif merupakan konsep pariwisata berkelanjutan, yang memiliki fokus pada pemulihan dan regenerasi lingkungan, serta masyarakat lokal.[]