CHERIA | Jemaah haji Indonesia kembali melanjutkan rangkaian prosesi haji setelah wukuf di Arafah dengan mabit di Muzdalifah. Jemaah datang bergelombang sejak Maghrib kemudian menempati maktab masing-masing yang telah disediakan Mashariq.
“Jemaah haji yang tiba di Muzdalifah mulai akan didorong menuju Mina pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS),” ungkap Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Abdillah (15/6/2024).
Abdillah menyebut proses penerimaan jemaah memasuki Muzdalifah berjalan dengan lancar dan semua kendala dapat teratasi. “Semua berjalan lancar, karena di Muzdalifah juga beberapa fasilitas sudah kita siapkan, karpet untuk alas duduk atau istirahat para jemaah,” terangnya.
Fasilitas untuk jemaah juga dilengkapi dengan ketersediaan air minum pada beberapa titik di sekitar jemaah yang mudah untuk dijangkau.
“Alhamdulillah sampai saat ini jemaah dalam kondisi aman, sehat dan insya Allah tidak ada kendala yang berarti,” imbuhnya.
Selain jemaah haji yang sehat untuk mabit, ada juga yang memakai skema murur atau melintas.
Dikatakan Abdillah, adanya murur sangat membantu mengantisipasi kapasitas wilayah Muzdalifah yang diprediksi akan padat dengan jemaah. Jemaah skema murur memiliki kriteria lanjut usia, disabilitas, risiko tinggi dan lansia tanpa pendamping. Jemaah skema murur tidak turun dari bus tapi langsung menuju Mina. Ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di Muzdalifah
“Karena sudah ada jemaah yang murur tapi memang terlihat sudah sangat full di kapasitas di Muzdalifah ini. Artinya memang dengan adanya murur ini sangat membantu untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan Jemaah selama di Muzdalifah dari kesempitan atau berdesak-desakan,” pungkasnya.
Pendorongan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina selesai hingga Minggu 16 Juni 2024, diharapkan sudah selesai pukul 07.30 Waktu Arab Saudi (WAS).[]