CHERIA | Malaysia terus melakukan inovasi dalam dunia pariwisata, salah satunya wisata durian yang sedang digencarkan. Tourism Malaysia berharap paket wisata durian akan laku terjual dengan nilai lebih dari RM2 juta melalui berbagai tawaran menarik yang disodorkan 27 operator tur dari 12 negara bagian mulai bulan ini sampai akhir tahun.
Wakil Dirjen (Perencanaan) Tourism Malaysia Saidi Bundan mengatakan bahwa 62 Durian Tourism Agrotourism Packages 2024/2025 memungkinkan para pelancong lokal dan mancanegara untuk menyantap durian langsung di kebunnya.
Dia mengatakan paket wisata ditawarkan mulai dari harga RM70 per kepala untuk menikmati buah durian di Kampung Relau Bandar Baharu, Kedah, sampai harga RM4.450 untuk wisata tiga hari dua malam di Bentong Bilut Hills, Pahang.
“Beragam kegiatan juga ditawarkan, seperti berkunjung ke kebun durian, memetik dan mencicipi durian serta buah-buahan tempatan lain, kelas memasak, membuat tempoyak, rafting, menginap di dusun, naik kereta serta bermain golf,” ujarnya.
“Paket Pariwisata Durian 2023 mencatat rekor penjualan RM1,6 million, kenaikan signifikan dibandingkan RM107.000 di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, kami optimistis nilai penjualan akan terus naik dengan tawaran berbagai paket,” kata Saidi Bundan usai peluncuran Durian Tourism Agrotourism Packages 2024/2025 di Broga Orchard Hill, Lenggeng, Negeri Sembilan.
Dia mengatakan beberapa wilayah bagian yang ambil bagian dalam penyelenggaraan paket wisata itu adalah Perlis, Kedah, Penang, Perak, Selangor, Melaka, Johor, Pahang, Kelantan, Sabah, Negeri Sembilan dan Kuala Lumpur.
Lebih lanjut Saidi mengatakan selain Brunai, Tourism Malaysia juga membidik wisatawan asing asal China, Hong Kong, Taiwan dan Singapura dengan melakukan publikasi paket Wisata Durian dalam bahasa Mandarin.
Selain mendukung program agrowisata yang diusung Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan, paket promosi ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkesinambungan sebagaimana dituangkan dalam Kebijakan Pariwisata Nasional 2020-2030, kata Saidi seperti dilansir Bernama Kamis (27/6).[]