CHERIA | Pentingnya wisata halal sebagai faktor penarik bagi turis asing beragama Islam untuk berkunjung ke Indonesia tidak bisa dianggap sepele. Untuk menyambut para turis tersebut, para pengelola wisata halal harus memastikan bahwa semua akomodasi terpenuhi, termasuk dalam hal kuliner halal sesuai dengan prinsip ajaran Agama Islam.
Menurut Dosen Ekonomi UMY, Diah Setyawati Dewanti, produk kuliner halal menjadi salah satu hal yang paling umum dalam bidang wisata halal. Makanan halal yang sesuai dengan ajaran Islam juga sering dianggap sehat dan menyehatkan.
”Maka penting untuk membuat industri wisata halal yang berkelanjutan sesuai ajaran Islam, salah satunya yang menonjolkan kuliner halal caranya dengan menguatkan aspek kepercayaan, komunitas lokal dan digitalisasi,” kata Diah melalui pernyataan tertulis seperti dirilis RRI.co.id, Selasa (16/7/2024).
Ketiga aspek tersebut dapat meningkatkan keberlanjutan wisata halal dalam suatu negara melalui berbagai cara. Mulai dari meningkatkan interaksi dengan komunitas lokal dalam menciptakan produk wisata, hingga mendukung usaha lokal yang menyediakan akomodasi halal seperti hotel dan restoran.
Kepercayaan yang dimiliki oleh wisatawan Muslim menjadi faktor krusial, karena mereka cenderung mencari destinasi wisata yang memenuhi kebutuhan sesuai dengan ajaran agama. Hal ini juga akan memperkuat hubungan dengan kebudayaan Islam dan komunitas Muslim lokal di suatu negara.
Komunitas lokal dan digitalisasi juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi keputusan wisatawan Muslim untuk mengunjungi suatu negara. Menurut Diah, komunitas Muslim lokal dapat memberikan pengalaman yang membuat wisatawan merasa dekat karena memiliki latar belakang yang sama.
”Serta menjadi akses untuk mendapatkan makanan lokal yang halal. Sementara digitalisasi berperan untuk menyebarluaskan informasi wisata halal dan memberikan layanan yang lebih mulus untuk reservasi tempat seperti hotel dan restoran,” ucapnya.[]