
CHERIA | Australia sedang mengembangkan destinasi ramah muslim, salah satunya destinasi Masjid Adelaide. Masjid tertua di Australia ini banyak dikunjungi wisatawan muslim dari berbagai negara yang ingin mengenal Islam di Aussie.
Sinergi pengembangan wisata halal ini mendapat sambutan positif dari Cheriatna, CEO Cheria Holiday. Sejak berdiri pada 2012, Cheria Holiday telah menjadi salah satu operator tur yang konsisten mengembangkan wisata halal.
“Sekarang ini, Australia makin serius menyajikan destinasi ramah Muslim. Masjid bertambah banyak, restoran halal juga semakin ramai. Jadi wisatawan bisa tetap menjalankan ibadah dengan nyaman selama liburan,” jelas Cheriatna di Jakarta.
Melalui kolaborasi bersama Tourism Australia, Cheria Holiday optimis dapat terus memperluas destinasi wisata halal ke berbagai negara.
“Alhamdulillah, inovasi Business to Government (B2G) ini menjadi langkah strategis kami. Dengan ekonomi yang mulai pulih pascapandemi, kami yakin semakin banyak masyarakat Indonesia yang ingin mencoba pengalaman wisata halal di luar negeri,” ujar Cheriatna, yang sebelumnya juga sukses mempromosikan wisata halal ke Eropa.
Mengenal Masjid Adelaide
Apakah Anda tahu bahwa masjid tertua di Australia sudah berdiri sejak abad ke-19? Masjid Adelaide adalah saksi bisu perjalanan sejarah Islam di negeri Kanguru. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kebudayaan Muslim di Australia.
Dibangun pada tahun 1888, masjid ini awalnya didirikan oleh komunitas Muslim dari Afghanistan dan Asia Selatan. Hingga kini, Masjid Adelaide tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Muslim di kota Adelaide dan sekitarnya. Artikel ini akan membahas sejarah, arsitektur, kegiatan, serta peran masjid dalam perkembangan Islam di Australia.
Ringkasan Utama
Topik | Informasi Singkat |
---|---|
Tahun Pendirian | 1888 |
Pendiri | Komunitas Muslim dari Afghanistan dan Asia Selatan |
Lokasi | 20 Little Gilbert St, Adelaide, Australia |
Fungsi Saat Ini | Tempat ibadah, pusat budaya, dan pendidikan Islam |
Keunikan | Masjid tertua di Australia, arsitektur khas Timur Tengah |
Sejarah Masjid Adelaide
Masjid Adelaide memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Masjid ini didirikan oleh para musafir Muslim dari Afghanistan yang datang ke Australia pada abad ke-19 sebagai penunggang unta. Mereka memainkan peran penting dalam pembangunan jalur transportasi di pedalaman Australia.
Pada tahun 1888, mereka mulai membangun masjid sebagai tempat ibadah dan berkumpulnya komunitas Muslim. Masjid ini menjadi pusat spiritual bagi Muslim di Australia, terutama bagi pekerja Muslim yang tersebar di berbagai wilayah terpencil.
Abdul Wahid, seorang warga asal Afghanistan dari Distrik Quetta, berperan penting dalam pembangunan Masjid Adelaide. Sebelum masjid ini berdiri, komunitas Muslim setempat mengumpulkan sumbangan secara bersama-sama. Rencana pembangunannya disetujui oleh Dewan Kota Adelaide pada tahun 1887, dan tahap pertama selesai dalam dua tahun.
Masjid ini dibuat dari batu dan bata sederhana dengan biaya sekitar 450 poundsterling (setara dengan Rp 8 juta berdasarkan kurs tahun 2020). Pada tahun 1903, empat menara ditambahkan, sementara taman di sekelilingnya memberikan suasana sejuk dan nyaman. Berbagai bunga warna-warni dan tanaman rambat memperindah area ini.
Di sebelah timur masjid, terdapat lapangan terbuka dengan tangki dan air mancur sebagai tempat wudhu. Pintu masuknya berbentuk lengkungan, dan jemaah diharapkan melepas alas kaki sebelum masuk.
Interior masjid tidak banyak dihiasi, namun terdapat beberapa jendela dan dinding melengkung yang digunakan sebagai tempat menyimpan Al-Quran. Seiring berjalannya waktu, jumlah jemaah sempat berkurang karena banyak pengangkut unta kembali ke negara asal mereka.
Namun, setelah Perang Dunia II, komunitas Muslim dari Eropa dan Indonesia kembali menghidupkan masjid ini. Pada tahun 1952, migran Bosnia juga ikut berkontribusi dalam perbaikan dan perkembangan masjid. Kini, Masjid Adelaide menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim dari berbagai negara, termasuk Lebanon, Pakistan, Indonesia, Malaysia, dan negara-negara bekas Yugoslavia.
Arsitektur Masjid Adelaide
Masjid Adelaide memiliki desain yang unik dan bersejarah. Meskipun kecil, bangunan ini memiliki gaya arsitektur Timur Tengah yang khas.
Ciri Khas Arsitektur
Berikut beberapa elemen utama dalam arsitektur Masjid Adelaide:
Bagian Masjid | Deskripsi |
---|---|
Menara dan Kubah | Tidak memiliki menara tinggi, tetapi memiliki empat kubah khas Timur Tengah |
Bahan Bangunan | Dibangun dari batu bata dan kayu lokal |
Ukuran | Relatif kecil dibandingkan masjid lain di Australia |
Desain Interior | Ruang salat sederhana dengan karpet dan ornamen khas Islam |
Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, masjid ini tetap mempertahankan desain orisinalnya sejak abad ke-19. Renovasi dilakukan beberapa kali untuk memastikan bangunan tetap kokoh tanpa mengubah bentuk aslinya.
Peran Masjid dalam Masyarakat
Saat ini, Masjid Adelaide bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat komunitas Muslim di Australia Selatan. Masjid ini mengadakan berbagai kegiatan, termasuk:
1. Kegiatan Keagamaan
- Salat berjamaah lima waktu dan salat Jumat.
- Pengajian dan kajian Islam untuk anak-anak dan dewasa.
- Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, yang selalu dihadiri ratusan jamaah.
2. Pusat Pendidikan Islam
Masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, menawarkan:
- Kelas belajar Al-Qur’an dan Bahasa Arab.
- Ceramah agama dan kajian tafsir untuk memperdalam pemahaman Islam.
3. Kegiatan Sosial dan Kebudayaan
- Acara buka puasa bersama selama Ramadan.
- Kegiatan amal seperti pembagian makanan bagi masyarakat kurang mampu.
- Dialog antaragama untuk memperkuat hubungan antara Muslim dan komunitas lain.
Perkembangan dan Informasi Terkini
Seiring dengan berkembangnya komunitas Muslim di Adelaide, Masjid Adelaide terus mengalami perubahan. Beberapa perkembangan terbaru meliputi:
1. Renovasi dan Pemeliharaan
Masjid ini telah mengalami beberapa renovasi untuk memperbaiki struktur bangunan dan meningkatkan fasilitas bagi jamaah. Perbaikan terbaru termasuk:
- Peningkatan sistem pendingin ruangan agar lebih nyaman bagi jamaah.
- Perbaikan ruang wudhu agar lebih modern dan bersih.
2. Peningkatan Jumlah Jamaah
Jumlah umat Muslim di Adelaide terus bertambah. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah jamaah di masjid, terutama saat salat Jumat dan hari besar Islam.
3. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas Lokal
Masjid Adelaide kini semakin aktif dalam kegiatan sosial, seperti:
- Mengadakan program edukasi Islam untuk non-Muslim.
- Berpartisipasi dalam festival budaya dan acara antaragama di Adelaide.
Mengapa Masjid Adelaide Penting bagi Muslim di Australia?
Masjid Adelaide bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga memiliki peran penting dalam:
✔ Mempertahankan warisan Islam di Australia.
✔ Membangun komunitas Muslim yang kuat dan bersatu.
✔ Menjadi pusat edukasi dan dakwah bagi Muslim dan non-Muslim.
✔ Mempromosikan toleransi dan keberagaman di masyarakat Australia.
Masjid Adelaide adalah simbol sejarah dan kebanggaan Muslim di Australia. Berdiri sejak 1888, masjid ini terus berkembang dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial.
Dari sejarah panjangnya hingga peranannya saat ini, Masjid Adelaide tetap menjadi tempat yang penting bagi komunitas Muslim di Adelaide dan sekitarnya. Jika Anda berkunjung ke kota ini, jangan lupa untuk singgah dan merasakan atmosfer sejarah Islam di Australia!
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Jangan ragu untuk mengunjungi Masjid Adelaide bersama Cheria Halal Holiday dan merasakan sendiri atmosfer spiritual serta sejarah panjangnya di Australia! 🚀